18 Desember, 2008

Siltstone

Silt adalah batasan ukuran yang digunakan untuk material yang mempunyai ukuran lebih kecil dari sand ( umumnya 0.1 milimeter) tetapi lebih besar dari Clay ( sekitar 0.004 mm). Kandungan Silt pada batuan Silstone biasanya tidak murni seratus persen, tidak mengandung pasir dan clay. Ketidakhadiran dari clay membuat siltstone lunak dan gembur, bahkan walaupun batuan siltstone yang sedang diteliti ini berumur sekitar 80 juta tahun yang lalu.

Pengetesan di lapangan pada siltstone menunjukkan bahwa kita tidak dapat melihat ukuran butir satu persatu, tetapi kita dapat merasakannya. Sebagian besar Geologist menggosokkan gigi mereka pada batuan ini untuk mendeteksi debu yang sangat halus dari silt. Pada gambar di bawah, batang baja pada bagian sebelah kiri adalah penjepit kertas dengan ketebalan hanya setengah milimeter. Material yang berwarna hitam kemungkinan adalah material organic. Mineral-mineral lainnya kemungkinan adalah kuarsa dan feldspar, tetapi sedimentologist biasanya tidak merasa perlu untuk memilah semuanya secara detil mengingat ukuran butirnya yang sangat kecil.

Silstone biasanya membentuk offshore, pada lingkungan yang tenang dibandingkan dengan tempat terbentuknya batu pasir. Masih terdapat arus yang mengangkut partikel partikel halus berukuran clay sehingga batuan ini terlaminasi. Itu mengarahkan kita untuk memperkirakan bahwasannya laminasi yang baik tersebut mencerminkan gelombang pada tidal. Jika benar, batuan ini mencerminkan akumulasi dari tahun.

Dolomite

Batuan dolomite pertama kali di deskripsikan oleh mineralogist Francis bernama Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 dari tempat terdapatnya di daerah Southern Alps. Batuan ini diberi nama Dolomit oleh de Saussure, dan sekarang pegunungan tersebut disebut dolomit. Pada saat Dolomieu menginformasikan bahwasannya batuan dolomite adalah seperti batu gamping, tetapi mempunyai sifat yang tidak sama dengan batu gamping, pada saat diteteskan larutan asam batuan dolomite tidak membuih. Mineral yang tidak beraksi tersebut dinamakan dolomite. Kadang-kadang dolomite juga disebut dolostone.

Dolomit sangat penting artinya di dalam dunia perminyakan disebabkan pembentukannya terjadi di bawah tanah melalui proses alterasi dari kalsit yang ada di batu gamping. Perubahan kimiawi ini ditandai dengan pengurangan volume dan terjadinya proses rekristalisasi yang keduanya menghasilkan ruangan terbuka atau porositas di dalam perlapisan batuan. Porositas menciptakan jalan bagi minyak bumi untuk mengalir dan menjadi tempat bagi reservoir minyak bumi. Secara alamiah proses alterasi dari limestone dinamakan dolomitisasi dan proses kebalikan dari alterasi tersebut dinamakan dedolomitisasi. Keduanya merupakan masalah besar di dalam sedimentary geologi

Batu Gamping

Batu gamping pada umumnya adalah bukan terbentuk dari batuan sediment seperti yang kita kira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk dari batu-batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka calcite yang berasal dari organisme microscopic di laut dangkal. Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah dimana proses ini masih terus berlangsung hingga sekarang.

Sebagian perlapisan batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca.

Batu gamping dapat terlarutkan oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan batuan yang lainnya. Air hujan mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida selama perjalanannya di udara, dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi nersifat asam. Kalsit adalah sangat reaktif terhadap asam. Hal tersebut menjelaskan mengapa goa-goa bawah tanah cenderung untuk terbentuk pada daerah yang banyak mengandung batu gamping, dan juga menjelaskan mengapa bangunan bangunan yang terbuat dari bahan batugamping rentan terhadap air hujan yang mengandung asam. Pada daerah daerah tropis , batu gamping terbentuk menjadi batuan yang kuat membentuk sejumlah pegunungan-pegunungan batu gamping yang indah.

Dibawah pengaruh pressure yang tinggi, batu gamping termatomorfosakan menjadi batuan metamorf marble. Pada kondisi tertentu, kalsit yang terdapat di dalam batugamping teralterasi menjadi dolomite, berubah menjadi batuan dolomite.

Shale

Shale adalah bentuk lain dari mudstone. Mud didefinisikan oleh gelologist sebagai batuan sediment yang mempunyai ukuran butir lebih kecil dari 0.06 milimeter, cara pembentukannya adalah melalui media transportasi sungai dan diendapkan di dasar lautan membentuk perlapisan yang tebal, dan hasilnya disebut mudstone. Apabila ukuran partikel dari sediment pembentuknya semua berukuran clay yakni lebih kecil dari 0.004 mm, batuannya disebut claystone. Apabila terdiri dari lebih banyak dan murni unsur silt dengan ukuran butir lebih besar dari clay dan lebih kecil dari ukuran pasir maka batuannya disebut Silstone. Shale ukurannya adalah dua pertiga dari clay.

Shale yang berumur Paleozoic bawah yang berasal dari daerah dekat Ancram, New york terdapat dalam bentuk lensa dari batupasir gampingan dengan pembutirannya baik. Sebelum terkonsolidasi menjadi batuan, shale mengalami distorsi akibat dari slumping dan deformasi dari sediment lunak berumur Paleozoic awal, dan juga dimungkinkan akibat dari pergerakan tektonik setelahnya. Percobaan dalam bentuk miniature menunjukkan bagaimana shale dan sandstone terdapat di alam.

Batu Pasir

Batu pasir adalah pada batuan sediment dengan ukuran butir antara 1/16 milimeter dan 2 mm. ( untuk siltstone terbentuk dari butiran yang lebih halus). Walaupun batupasir tidak menandakan adanya mineral istimewa, tetapi pada kenyataannya batu pasir biasanya banyak mengandung mineral kuarsa. Kebanyakan batu pasir tetap mengandung sejumlah kecil dari mineral mineral clays, hematite,ilmenite,feldspar dan mica, yang menambah warna dan karakter dari matrix kuarsa. Batupasir yang mempunyai kandungan mineral pengotor dalam jumlah besar digolongkan sebagai wacke atau graywacke.

Batu pasir terbentuk ketika pasir jatuh dan terendapkan pada bagian offshore dari delta delta sungai, tetapi gurun pasir dan pantai dapat membentuk perlapisan batu pasir apabila dikaji pada rekaman geologi. Batu pasir biasanya tidak mengandung fosil-fosil, sebab energi yang terdapat pada lingkungan ketika lapisan lapisan pasir terbentuk tidak mendukung untuk terpeliharanya fosil-fosil tersebut. Sebagai pemandangan dan pembentuk batuan, batupasir penuh dengan karakter, warna yang khas dan cepat terawetkan.

Butiran dari kuarsa di dalam batu pasir tersement bersama dengan silika ( yang secara kimiawi sama dengan kuarsa), atau kalsium karbonate atau oksida besi. Warna coklat dan belang pada batu pasir yang kasar disebabkan sejumlah kecil dari mineral mineral besi. Gambar batu pasir di bawah adalah batu pasir yang berumur pleistocene yang terendapkan di Central California, yang menunjukkan cement berwarna gelap. Butirannya berupa fragment fragment yang tajam dari kuarsa batu granite bahari di Sierra Nevada, tetapi sementnya berasal dari abu vulkanik dari batuan yang berumur lebih muda.

Pada saat batupasir terendapkan pada kedalaman yang dalam, tekanan dan temperatur menjadi tinggi dan membuat mineral-mineral batuan menjadi terlarutkan atau berubah menjadi lebih mobile. Butiran-butiran batuan menjadi sedikit lebih kompak. Akibat dari panas dan temperature tersebut batupasir berubah menjadi batuan metamorf kuarsit atau gneiss, yaitu berupa batuan yang keras dengan butiran butiran mineral yang sangat kompak.